"Apa semua ini?" Pandangan Ann tepat pada mata Syaikh Iman.
"My promises." Syaikh jawab dengan ringkas.
"Iman, ini bukan cerita kelakar okay. Aint funny at all. I want you to jumpa my parents, and tarik balik kata-kata awak."
"Give me five reasons why?" Syaikh Iman bangun dan buat order kat counter. Ann meraup wajahnya. Dia tarik kerusi dan duduk. Ann tarik nafas panjang. Tak sampai lima minit, Syaikh Iman sampai dan duduk di tempatnya semula.
"First, our stories had ended long time ago. Second, Ive moved on. Third, awak tak pernah tanya pendapat saya dulu. Next, I dont want this. Last but not least, I dont want you. Had enough? Or would you like to have more?" Ann lepaskan segala-galanya dengan satu nafas.
Iman agak terkedu dengan jawapan-jawapan Ann. Dia tahu dia tersilap langkah. Ann di hadapannya ini, memang tidak pernah berubah. Masih lagi keras hati.
"Ann, I made promises to you - back then, and yesterday, to your parents and mine. You ingat senang ker nak main aci tarik-tarik gitu jer?" Berkerut kening Ann bila dengar alasan yang terkeluar daripada mulut Iman. Ikutkan hatinya, macam nak lipat-lipat mamat ni.
"Awak ingat kes kahwin-nikah ini some kinda like a video game ker? I dont bloody care how on Earth you will do it, but I just wanna know, by tomorrow, benda ni dah settle." Dah lah takde kata maaf, ingat lepas semua yang dia dah buat, aku boleh pretend nothing happened before is it?
* * * * * * * * * * * *
"Nurul, Im so sorry. I dont think the future is for us." Perlahan-lahan Syaikh Iman menyusun kata. Nurul ni bukan boleh dijangka. Silap haribulan terbalik dunia sebab dia mengamuk.
"Syaikh,....." Nurul terhenti disitu.
"Yes?" Tanya Syaikh.
"You have someone else kan?" tanya Nurul. Lambat-lambat Syaikh mengangguk.
Nurul senyum. Syaikh pelik.
"I dah tahu lama dah." Syaikh dah jaw-dropped.
"I tahu since you've changed. You keep termenung. Cakap pun sepatah-sepatah." Syaikh tunduk.
"Who is she?" tanya Nurul.
"She is but, I dont know if she's still my girlfriend." Nurul confused. Tapi, tak lama. Dia mula mengagak sesuatu.
"Kenapa you tak bilang, you ada orang lain? And now I feel guilty." Syaikh geleng kepala.
"You dont need. I yang salah. You tak tahu apa-apa pun."
* * * * * * * * * * * *
"Ann, Ive cleared all the mess Ive created. You tak perlu risau lagi. I told my parents, and yours as well. But, can you do me a favor? Meet me kat tempat biasa." Panggilan telefon yang ringkas daripada Iman petang tadi adalah sebab utama Ann berjalan kaki ke taman permainan kawasan perumahannya. Dah lama dia tak datang sini. Last sekali, dia datang sini masa balik cuti sem. Masa itu, Iman dah lama mendiamkan diri, hilang khabar, dan tidak lagi menghantar email seperti selalu. Dan, malam itu, Ann ke taman permainan ini, sebab dia teramat rindukan Iman. Tetapi, malam itu juga, Ann bertekad nak melupakan semuanya tentang Syaikh Iman. Lupakan semuanya tentang kisah mereka.
Ann duduk kat buaian sambil tunggu Iman. Iman memang tidak pernah datang tepat pada masanya. Ann belek iPhone dan play songs. Sedang dia tunduk sambil kakinya menghayun perlahan, ada tangan yang menghulurkan sesuatu kepadanya. A wristband. Yes, that wristband. Ann kenal sangat dengan wristband itu. Dengan perlahan Ann ambil tanpa memandang Iman. Air mata ditahan dari turun. Finally, an ending. At last, kisah mereka, ada akhirnya.
Iman duduk di buaian sebelah.
"Thanks." Ann bersuara dan bangun dari buaian.
"As Ive promised you." Tanpa kata apa-apa, Ann terus melangkah pergi.
"Ann!" Iman panggil. Langkah Ann terhenti.
"I pulangkan bukan sebab I have someone else in the list or, I dah tak rasa apa-apa. I pulangkan wristband itu, sebab. . . " Iman jalan perlahan, menghampiri Ann.
"I pulangkan sebab, I rasa bersalah sangat for what Ive done to you all this while. I pulangkan sebab the last two reasons that you listed yesterday." Ann masih lagi diam menahan tangis.
"Ann, say something so that I know,Ive done something right." Iman masih lagi ragu-ragu.
Ann toleh, memandang Iman. Dia tahu matanya dah merah. Silap hari bulan dia boleh melalak kat sini. Tapi, inilah kebenaran. Inilah yang dia mahukan. She needs to face this lil fact even it hurts badly, so do Iman. So here it is,
"Thanks Syaikh Iman. Even this has never crossed my mind, masa mula-mula I gave you this. But, through out the last two years, Ive realised, life aint that easy. And, the future is not our to see. It is solely belongs to Him. You tak salah mana pun. It was just me, it was all my fault to let my hopes high, to dream big. I guess this got to be a lesson to learn for myself. Siapa saya nak ikat awak. Love and feelings are not something that we can control, kan?" Panjang lebar kata-kata Ann. Iman terdiam. Sebelum Ann mengorak langkah, Ann tersenyum padanya dan sambil itu, ada air mata yang turun membasahi pipi Ann.
"I'm sorry." At last, terkeluar juga kata maaf dari Iman. Ann senyum dan kesat air mata. "Thanks again."
"I'm sorry." At last, terkeluar juga kata maaf dari Iman. Ann senyum dan kesat air mata. "Thanks again."
Life aint a fairytale - at all times. It does have its ups and downs. Kadang-kadang sesuatu itu terjadi seperti yang kita mahukan. Tetapi, kadang-kadang, tidak - and when its not, we must know and remind ourselves, the future is not something that we can control. It is solely belongs to Him. Dan kita juga perlu ingat, setiap sesuatu yang terjadi itu, pasti ada hikmahnya. Jangan salahkan takdir. Jangan salahkan diri. Jangan salahkan orang lain. Life is about moving on, and looking back. It is, but only for a lesson to learn, so that we wont make the same mistakes.
- The End -
ending xbest...:'(..kn best lau kawennnn
ReplyDeleteSorry sangat-sangat kalau ending dia wasnt a happy ending. Tapi, saya rasa tidak adil kalau Ann sesuka hati diambil dibuang gitu setelah apa yg S.Iman buat kat dia :x Sorry sangat-sangat.
Deletesad ending? wuwuwuwu
ReplyDeletetapi best jugak cerpen nih :D
"Here With Me"
ReplyDelete"..Wheels are turning
I remember when you were mine
Now just to reach you
Baby, I'd stand in line
But there's another world
We're living in
Tonight
And there's another heart
That's fading in
The light
Don't want your picture
On my cell phone
I want you here with me
Don't want your memory
In my head now
I want you here with me
Spent the summer, just laying out in the sun
Time seems to move so slow
When you're taking it as it comes
Maybe we were just too young
Your body was tanned and your hair was long
You showed me your smile and my cares were gone
Falling in love filled my soul with fright
You said "Come on babe, it'll be alright"
I must have been a fool to the bitter end
Now I hold on to hope to have you back again
I'd bargain and I'd fight
But there's another world
We're living in
Tonight
Don't want your picture
On my cell phone
I want you here with me
I don't want your memory
In my head now
I want you here with me
Well I saw you in a restaurant
The other day
And instead of walking towards you
I ran away
And I'll keep on waiting for you
Till you'll come around
Come around and say
Don't want your picture
On my cell phone
I want you here with me
Don't need those memories
In my head now
I want you here with me.."
MAN_u
Delete"..Sampai bila masih ada
ReplyDeleteCinta yang terindah ini
Tak pernah ku panas salju
Semuanya dari kamu
Inginku sedar ku cuba bertahan
Tapi ku ragu kasihmu
Sedayaku cuba untuk melupakan
Tapiku tak bisa
Keranamu, aku sayu
Melihat engkau memuja dirinya
Tak bisaku, terus aku
Halangi engkau untuk terus bahgia
Kasih
Tiada ertiku sendiri
Mengecap kebahgiaanmu
Masihkah ku perlukan mu
Untuk hati yang terluka.."
MAN_u