Thursday, November 3, 2011

Back To December Four

"'Ku Lanna janji kat Nenda yang 'Ku akan patuh semua permintaan Nenda." Ya, dia memang telah tersilap kata, terlanjur manabur sumpah setia. Dan kini kerana sumpah dan janjinya itu, dia terikat.


"Im Zarth. Tunang you." Ayat yang baru sahaja terkeluar dari mulut Zarth membuat Lanna terpaku seketika sebelum ingatannya imbas kembali kepada detik-detik arwah Nendanya yang sedang gering ketika itu.


Renungan Zarth yang tepat pada matanya membuat Lanna tertunduk malu.


"Hahaha. You're blushing my dear."

"Wait!" Lanna menarik nafas panjang dan melepaskannya berat.

"Kita tak kenal time tu. Both of us didn't know each other, but why did you ever agree?" Lanna confused.

Zarth hanya senyum.


"Entahlah. I pun tak tahu. Time tu may be I just said yes, coz I think you're kinda cool. Hahaha.."

"I already have someone that time."

"But you agreed.."

"Sebab, Nenda."

"So, lets not talk about the past. Call me idiot, hell I care, coz Ive waited for you long enough. And I am still keeping my promise. How about you? Are you in?" Zarth tenung mata Lanna, dalam.


"Zarth, sorry, I need time to think about this - again. Im sorry that I think the promised Ive made was actually kinda terdesak that time. You know, my nenda sakit"


Zarth senyum "Well my dear, you can have your own sweet time to think about us-" Lanna dah senyum.

"-right after kit nikah nanti. Now, we have to look for our wedding ring." Kata-kata Zarth membuat Lanna's jaw dropped open. Lanna still termenung, tangannya rasa ditarik mengikuti Zarth.


-------------------


"Jane, since when aku ada tunang?"

"Since, kau promised dengan wasiat terakhir nenda…??"Relax jer Jane jawab soalan Lanna. Siap sit back minum coffee lagi.

"Shuts, poor me, I don't even remember that part." Pfft, mukanya diraup.

"No worries lah Lanna, Zarth is a good guy. Lama dia tunggu kau tau." Lama dia tunggu aku? Hmm, aku tak suruh pun. Lanna mencebik sendiri. Sedang masing-masing dalam dunia sendiri, Blackberry Lanna berbunyi.


"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Lanna.

"Hi."

"Err, hi?" 'Its Zarth' Lanna berkata kepada Jane tanpa suara sambil menunjukkan Blackberrynya.

Jane hanya senyum.

“Nothing, just checking out how’s my other half doing? Kkays, talk to you later, I ada meeting in 2 minutes time. Bye. Wassalam.” Lanna terdiam. Dia pelik.

“Dia nak apa?” Jane sibuk. Jane kenal sangat dengan Zarth. Walaupun Lanna tiada di Malaysia all this while, Zarth tetap mengambil berat pasal Lanna. Selama Zarth selalu bertanyakan hal Lanna daripadanya.

Lanna angkat bahu. “Weird. One word to describe him. And Im going to marry this weird guy in one month time. HOMG! Couldn’t picture it better. Im off” Lanna angkat kaki jalan.

“Hey, where are you going?” Jane senyum jer. Cik Lanna ni, pantang diusik.

“Im of. Tralalala tak dengar.”

“Wait for me!”

No comments:

Post a Comment